Sabtu, 12 Maret 2011

Evacuation Bag

Guys, kalian pernah dengar gak, soal Evacuation Bag?

Jadi intinya, ini adalah tas yang berisi perlengkapan utama dalam menghadapi keadaan tanggap darurat bencana.

Saya mendapat pengetahuan ini dari seorang teman yang men-share bencana besar yang potensial menimpa Indonesia. Cuma sayangnya, info bencana ini agak sulit untuk dishare secara terbuka, karena diperkirakan bisa menimbulkan chaos.

Tapi gak penting lah untuk membahas bencananya sekarang, kita bahas saja tindakan mitigasi yang masih mungkin kita persiapkan jauh-jauh hari. Salah satunya, ya dengan mempersiapkan evacuation bag ini.

=======

Pernah kepikiran gak, seandainya terjadi bencana besar dimana infrastruktur rusak dan bantuan sulit disalurkan, sementara kita terjebak di antaranya?

Nah, disitulah fungsi dari evacuation bag ini. Dimana akan membantu korban untuk survive lebih jauh, sampai bantuan resmi dari pemerintah didatangkan ke lokasi.

Di dalam evacuation bag ini, dimuat peralatan P3K, obat-obatan penting (pribadi), makanan, minuman, perlengkapan sehari-hari, peralatan penunjang, dan dokumen-dokumen penting.

Idealnya, setiap orang mempunyai satu evacuation bag, dan bertanggung jawab untuk masing-masingnya. Means, kalau sampai ada apa-apa, ya pada nenteng sendiri-sendiri.

Terutama sekali, evacuation bag ini harus kita persiapkan kalau di dalam keluarga kita terdapat balita.

Dalam keadaan bencana, susah khan kalau kita mau nyari-nyari pampers, susu formula, atau peralatan bayi standard yang biasanya mudah didapat.

Pertanyaannya adalah,
"Berapa lama evacuation bag ini mampu membantu korban bencana/pengungsi untuk survive?"

Nah, itu tergantung dari besar dan isi evacuation bag yang dirancang masing-masing orang atau keluarga. Tentunya harus disesuaikan juga dengan potensi bencana yang mungkin ada di sekitar kita.

As per info, di Jepang, selain evacuation bag, mereka juga menyiapkan storage bunker untuk menghadapi gempa. Karena memang evacuation bag pada umumnya hanya dirancang untuk bertahan selama 3-7 haru per individu, dengan asumsi setelah itu bantuan resmi bisa didatangkan ke tempat kejadian bencana.

Nah, jika dan hanya jika, keadaan darurat berlanjut, maka mereka masih bisa bertahan dengan apa-apa yang disimpan di dalam storage bunker. Intinya storage bunker adalah versi amat besar dari evacuation bag.

Evacuation bag, juga mempermudah pemerintah dalam menyikapi dan melakukan tanggap darurat bencana. Mereka dapat sedikit leluasa untuk mengkoordinasikan tanggap darurat bencana tersebut.

Dalam keadaan bencana, kalau kita sampai tewas, mungkin habis perkara (di dunia). Tapi kalau kita berhasil survive? Nah lho, itu lain cerita.

Guys, gak ada salahnya untuk menyiapkan evacuation bag ini. Bisa dicicil kok selagi mungkin.

Sebagai pertimbangan, kita ini berada di negara kaya raya dan subur makmur yang secara ironis ditumpangkan di atas kawah, dan di antara pertemuan lempeng-lempeng benua. Jadi secara potensial terancam oleh banyak bencana besar, semacam letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang dapat memicu tsunami. Diperparah lagi dengan manajemen tanggap darurat bencana yang kurang rapi.

Jadi gak boleh tutup mata, harus melek. Kemungkinan bencana besar ada dimana-mana, dan bisa terjadi kapan saja. So, evacuation bag itu penting.

Ayo siapkan ...

images source: internet

2 komentar:

  1. berarti yang selalu gw bawa kalo pergi2an ituh sejenis evacuation jg ya cuma namanya prepare bag.....di tas selain dompet dkk, ada juga baju anak, celana anak, pampers, sabun 2 in one, tisu basah dan kering, minyak kayu putih, sapu tangan or anduk kecil, beberapa plastik kecil dan besar, topi, sendok keecil, mangkok kecil, cemilan, botol minum, obat merah, hansaplast......hhhmmmm berat euy....

    tapi gpp secara punya batita :) dari pada grasak grusuk

    BalasHapus
  2. @anna:
    iya bener, hampir mirip. tapi baru buat anaknya aja, bapak ibunya belum khan?

    BalasHapus